Gareth mengatakan, kembalinya ia bersama PT Merantau Films untuk memproduksi film laga tak lain ingin menghasilkan film laga Indonesia yang berkualitas dari segi penggarapan dan penceritaan. Merantau dianggap sebagai proyek awal yang cukup berhasil mendapat perhatian banyak pihak. Ia juga akan melibatkan para pemain di film sebelumnya, seperti Iko Uwais dan Yayan Ruhian. Selain itu, film ini diperkuat pula oleh aktor Ray Sahetapy, Donny Alamsyah, Jo Taslim, hingga Pierre Gruno.
Sutradara film Merantau tersebut, Gareth H Evans, menyatakan niatnya untuk kembali menyuguhkan film laga. Kali ini ia berencana memproduksi film laga Serbuan Maut (The Raid) yang akan dibintangi para aktor film Merantau.
Menurut Gareth, film ini akan sangat laki-laki. Sebab, film tersebut tak akan melibatkan pemain film wanita di dalamnya. ”Karena aksi dalam film ini sangat keras, saya putuskan tidak ada casting perempuan. Karena pasti berisik nanti filmnya,” kata Gareth dalam jumpa pers rencana pembuatan film Serbuan Maut di FX Plaza, Jakarta Selatan. Kamis (3/3/2011).
Serbuan Maut tetap memerlukan beberapa aktor senior untuk memandu Iko yang didapuk menjadi pemeran utama. ”Sangat penting untuk casting yang sangat bisa memenuhi karakter dalam film ini. Ada juga wajah baru yang memang bisa mengajari Iko yang enggak punya background film,” tutur Gareth.
"Serbuan Maut" mengisahkan pasukan khusus berjumlah 20 orang yang mengemban misi menangkap raja bandar narkoba bernama Tama, yang diperankan oleh aktor kawakan Ray Sahetapi. Pasukan yang dipimpin oleh Wahyu (Pierre Gruno) itu berusaha menangkap Tama di "kerajaannya", sebuah apartemen kumuh penuh kawanan kriminal yang tak tersentuh oleh siapapun.
Ketika mengamankan gedung, pasukan khusus terlihat oleh salah satu pengintai dan terperangkap di tengah-tengah gedung. Mereka harus berjuang melewati setiap lantai ke atas untuk bertahan hidup dan menyelesaikan misi mereka.
Ario Sagantaro, produser "Serbuan Maut" mengatakan jalan cerita berlangsung selama satu hari. Dia juga mengatakan adegan laga film ini lebih agresif daripada "Merantau".
"Lebih agresif dari Merantau, lebih banyak senjata yang digunakan. Di Merantau 'fight' untuk menang kalah, di Serbuan Maut untuk hidup mati," kata pria yang biasa dipanggil dengan nama Toro itu, dalam jumpa pers pada hari Kamis (3/2) di F-Cone, FX Mall, Jl. Jend. Sudirman, Jakarta.
Evans mengatakan film terbarunya akan menceritakan drama yang tidak berat dengan action yang menendang sejak 15 menit awal film dan nyaris terus beraksi hingga akhir film.
"Kami masih bekerja untuk menyeimbangkan cerita dengan action," kata Evans.
Iko dan Yayan Ruhian (dalam film itu juga berperan sebagai tangan kanan Tama yang bernama Mad Dog) bertindak sebagai koreografer adegan laga. Film ini juga dibintangi oleh Donny Alamsyah yang memerankan tokoh antagonis. Anggota pasukan khusus diperankan oleh Iko, atlet Judo Joe Taslim, Ananda George, Verdi Solaiman dan lain-lain.
Pemeran pasukan khusus mengikuti pelatihan bootcamp selama lima hari di markas besar Kopaska (Komando Pasukan Katak Angkatan Laut Indonesia). Dalam pelatihan itu mereka mendapat materi dasar penggunaan senjata api, serangan strategis, teknis pertahanan, disiplin mental dan fisik seorang pasukan khusus, dan kebersamaan sebagai satu tim solid.
Ketika mengamankan gedung, pasukan khusus terlihat oleh salah satu pengintai dan terperangkap di tengah-tengah gedung. Mereka harus berjuang melewati setiap lantai ke atas untuk bertahan hidup dan menyelesaikan misi mereka.
Ario Sagantaro, produser "Serbuan Maut" mengatakan jalan cerita berlangsung selama satu hari. Dia juga mengatakan adegan laga film ini lebih agresif daripada "Merantau".
"Lebih agresif dari Merantau, lebih banyak senjata yang digunakan. Di Merantau 'fight' untuk menang kalah, di Serbuan Maut untuk hidup mati," kata pria yang biasa dipanggil dengan nama Toro itu, dalam jumpa pers pada hari Kamis (3/2) di F-Cone, FX Mall, Jl. Jend. Sudirman, Jakarta.
Evans mengatakan film terbarunya akan menceritakan drama yang tidak berat dengan action yang menendang sejak 15 menit awal film dan nyaris terus beraksi hingga akhir film.
"Kami masih bekerja untuk menyeimbangkan cerita dengan action," kata Evans.
Iko dan Yayan Ruhian (dalam film itu juga berperan sebagai tangan kanan Tama yang bernama Mad Dog) bertindak sebagai koreografer adegan laga. Film ini juga dibintangi oleh Donny Alamsyah yang memerankan tokoh antagonis. Anggota pasukan khusus diperankan oleh Iko, atlet Judo Joe Taslim, Ananda George, Verdi Solaiman dan lain-lain.
Pemeran pasukan khusus mengikuti pelatihan bootcamp selama lima hari di markas besar Kopaska (Komando Pasukan Katak Angkatan Laut Indonesia). Dalam pelatihan itu mereka mendapat materi dasar penggunaan senjata api, serangan strategis, teknis pertahanan, disiplin mental dan fisik seorang pasukan khusus, dan kebersamaan sebagai satu tim solid.
Untuk menikmati ketegangan Serbuan Maut, penyuka film laga Indonesia harus sedikit bersabar hingga 2012 nanti. ”Produksi mulai pertengahan Maret ini. Shooting di Jakarta butuh 2,5 tahun. Akhir Oktober selesai mastering, setelah itu kami bawa keliling ke festival,” ujar Gareth.
sumber :
Kompas.com
Antaranews.com
3 comments:
jadi gak sabar nich,...mudahan lebih sangar dari merantau yah,......
lbh cpt jg gak apa2 hehehe
PASTI KEREN DARI PADA SETAN POCONG YG G BERMUTU MAJU TERUS FILM LAGA INDONESIA JGN MAU KALAH AMA FILM LAGA THAILAND
Post a Comment
Berita Terkait: