Akibat Tsunami yang menghantam Jepang kemarin ternyata tidak hanya membawa dampak pada bencana alamnya, selain masalah Tsunami yang sudah banyak memakan korban ternyata bencana yang tak kalah serius mengancam populasi di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukhusima. tidak main-main hasil bencana Nuklir ini mengakibatkan dampak yang begitu mengerikan bagi kesehatan dan kehidupan manusia yang terkena radiasi radioaktif. lumpuh adalah salah satu dampak akibat dari radiasi radioaktif Nuklir, bahkan juga kematian mengancam bagi yang terkena radiasinya. Situasi semakin mencekam di sekitar PLTN tersebut setelah Pemerintah Jepang menaikkan level bahaya radiasi Nuklir ke level lima akibat rusaknya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Fukushima. Level yang sama pernah terjadi dalam kecelakaan Three Mile Island pada 1979. berikut lansiran vivanews.com
Seperti yang diberitakan NHK, Badan Keselamatan Industri Nuklir Jepang telah mengevaluasi tingkat parahnya bencana dan menaikkan satu tingkat skala radiasi ke level 5 menurut International Nuclear and Radiological Event Scale (INES).
Seperti yang diberitakan NHK, Badan Keselamatan Industri Nuklir Jepang telah mengevaluasi tingkat parahnya bencana dan menaikkan satu tingkat skala radiasi ke level 5 menurut International Nuclear and Radiological Event Scale (INES).
Badan Keselamatan Industri Nuklir mengatakan bahwa alasan menaikkan level ini karena lebih dari 3 persen dari bahan bakar nuklir telah rusak dan bahan radioaktif bocor dari pabrik.
Level 5 merupakan yang tertinggi ketiga dari level 8 skala maksimal dalam INES dan yang terburuk untuk kecelakaan nuklir yang pernah terjadi di Jepang selama ini.
Menurut website KBRI Tokyo, para ahli nuklir menggambarkan skala 5 terjadi akibat lelehnya bahan bakar di teras reaktor. Sebelumnya kecelakaan reaktor di Fukushima Unit 1 sampai 4 termasuk dalam skala 4 dalam INES, atau lingkup kecelakaan masih berada di sekitar PLTN Fukushima. Kecelakaan terparah pada kejadian Chernobyl yang masuk dalam skala 7.
0 comments:
Post a Comment
Berita Terkait: