Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi pada kesempatan konferensi pers hari ini dia menegaskan Malaysia akan bekerja sama dengan Indonesia dan Thailand dalam Produksi senjata serbu M4. Dia mengatakan bahwa Indonesia, Thailand dan Malaysia akan bersama-sama mengumpulkan komponen persenjataan M4 dan membuatnya di Indonesia. Hal ini, ujar Hamidi, bertujuan untuk penghematan anggaran pertahanan di ASEAN.
Namun pernyataan Ahmad Zahid Hamidi tersebut dibantah oleh juru bicara Kemhan, Hartind Asrin. Hartind Asrin menerangkan bahwa memang ada rencana kolaborasi industri pertahanan antara negara-negara ASEAN, namun belum dibicarakan secara teknis jenis kerja sama tersebut, termasuk kaloborasi pembuatan senjata M4.Kemhan mengatakan Indonesia masih bisa memproduksinya secara mandiri.
"Memang ada pembicaraan mengenai kolaborasi, namun belum sejauh itu," ujar Hartind kembali.
Hartind mengatakan bahwa konsep kolaborasi disampaikan Malaysia pada berbagai kesempatan, termasuk dalam pertemuan ASEAN Defence Ministerial Meeting (ADMM) kemarin. Inti dari konsep tersebut adalah jual-beli senjata antar negara ASEAN saja.
"Inti dari konsep itu adalah bagaimana pasar ASEAN direbut oleh ASEAN sendiri," ujar Hartind.
Namun jika memang kolaborasi tersebut terlaksana, Hartind mengatakan bahwa Indonesia dengan PT. Pindad siap menjadi pelaksana produksi. "Negara lain akan menjadi supporting unit, sharing dana, dan pengada komponen," ujar Hartind.
Jikapun memang kolaborasi tidak jadi dilakukan, tambah dia, Indonesia sendiri sudah mampu membuat senjata semacam itu. "Indonesia juga mampu kok membuatnya sendiri," ujarnya.
Kolaborasi industri pertahanan ditaksir akan menghemat anggaran pertahanan negara-negara ASEAN hingga 12,5 miliar (Rp106,8 triliun) dari anggaran keseluruhan US$213 triliun. Hal ini dikarenakan, dana yang biasanya dipergunakan untuk mengimpor senjata dari luar kawasan akan berputar di Asia Tenggara saja.
sumber : Vivanews
0 comments:
Post a Comment
Berita Terkait: