Hal yang sedikit membanggakan didapat Indoensia atas beberapa program lingkungan hijau yang telah dikonsepkan Indoensia. Pertemuan   tiga hari, 21-24 Februari  diadakan oleh Badan PBB untuk Program   Lingkungan (UNEP), diikuti lebih dari 140 negara dan dihadiri 52   menteri lingkungan hidup. Kali ini , mereka membahas tema utama "Ekonomi   Hijau dan Tata Kelola Lingkungan Internasional", dibuka secara  resmi  oleh Presiden Kenya Mwai Kibaki. 
Pertemuan   tersebut menghasilkan 17 keputusan penting terkait isu lingkungan dan pembangunan seperti bahan kimia dan limbah berbahaya, kerja sama   Selatan-Selatan untuk pengembangan keragaman hayati, pola produksi dan   konsumsi yang sifatnya berkelanjutan. Di samping itu, menghasilkan pula   pengelolaan limbah dan penanganan masalah e-waste (sampah dari   produk/alat elektronik).
Direktur  Eksekutif Badan PBB untuk Program Lingkungan (UNEP), Achim Steiner,  memuji inisiatif Indonesia dalam bidang ekonomi hijau untuk mencapai  target pertumbuhan berkelanjutan sebesar tujuh persen dan penurunan  emisi karbon 26-40 persen pada tahun 2020. Menurut siaran pers,  Sekretaris Pertama Kedutaaan Besar RI di Nairobi, Yohpy Wardana,  mengatakan ketika negara lain masih berbicara tentang transisi ke arah  ekonomi hijau, Indonesia telah menjadi salah satu negara di dunia dalam  pengarusutamaan pembangunan yang ramah lingkungan Selain  para menteri lingkungan hidup, juga dihadiri Perdana Menteri Kenya  Raila Odinga, dan aktor Hollywood nominator Piala Oscar, Edward Norton,  sebagai Duta Besar PBB untuk Keragaman Hayati. Indonesia dipercaya  memimpin salah satu sesi persidangan dalam pertemuan tersebut.
Menteri  Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta, mengatakan Indonesia  telah menerapkan konsep green economy atau "ekonomi hijau" dalam  pembangunan berkelanjutan. "Indonesia menetapkan konsep green economy   dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan," kata  Meneg LH dalam forum itu.
"Konsep  green economy  dilaksanakan untuk mendukung pembangunan nasional yang  bersifat pro-lapangan kerja, pro-pertumbuhan dan pro-lingkungan," kata  Gusti.
sumber : Indonesia.go.id